OURINDONESIA.COM-Saat ini, penggunaan styrofoam sebagai bahan kemasan dan wadah makanan menjadi hal yang sangat populer.
Styrofoam terkenal karena keawetannya dan kemampuannya dalam menjaga makanan agar tetap hangat dan tidak mudah tumpah.
Namun, tahukah kita bahwa penggunaan styrofoam dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan?
Baca Juga: Labuan Bajo: Surga Tersembunyi di Ujung Timur Indonesia
Styrofoam, juga dikenal dengan polystyrene, adalah jenis plastik yang terbuat dari minyak bumi.
Meskipun styrofoam dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada plastik sekali pakai,
namun styrofoam sebenarnya lebih berbahaya daripada plastik dalam hal dampak lingkungan yang dihasilkan.
Limbah Styrofoam yang Sangat Berbahaya
Dalam hal keberlangsungan hidup lingkungan, styrofoam dapat menjadi masalah besar.
Baca Juga: Maju Caleg dari Dapil Sawangan Cipayung Bojongsari, Muhamad Fauzi Optimis Duduk di DPRD Kota Depok
Setelah digunakan, styrofoam seringkali dibuang begitu saja sebagai sampah.
Namun, styrofoam tidak mudah terurai, bahkan lebih berbahaya daripada plastik.
Styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500 hingga 1 juta tahun untuk terurai secara alami.
Ketika styrofoam dibuang, ia tidak mengalami proses penguraian biologis seperti halnya bahan organik.
Artikel Terkait
Ternyata Karakter Seseorang Dapat Dilihat Dari Warna Favoritnya Loh
Apa Rasa Makanan Kesukaanmu? Kenali Karakter Dari Rasa Kesukaanmu
Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Tertarik Atau Tidak Kepadamu? Yuk Simak Penjelasannya.
10 Rekomendasi Film Horror Netflix Terbaik yang bikin Merinding!
Labuan Bajo: Surga Tersembunyi di Ujung Timur Indonesia