OURINDONESIA.COM-Guru Kota Cirebon Muhammad Sabil, 34, diskors dari sekolah setelah mengomentari postingan di akun Instagram pribadi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam komentarnya, Sabil Ridwan menyebut Kamil "maneh".
Maneh berarti "kamu" dalam bahasa Sunda - biasanya diucapkan di antara teman sebaya. Dan kasar bila anak muda berbicara dengan orang tua.
Kata bahasa Sunda "maneh" dianggap kurang tepat dan disebut-sebut sebagai alasan penolakannya sebagai guru.
Baca Juga: Sekte Baby Garden Menggugat Netflix Dalam Penayangan In the Name of God A Holy Betrayal
Komentar tersebut tertuang dalam unggahan Ridwan Kamil saat menggelar Zoom Meeting bersama sejumlah siswa SMP 3 Tasikmalaya.
Dalam pertemuan itu, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas kuning dan berbicara kepada tiga mahasiswa.
Kemudian Sabil memposting komentar di akun @sabifadhillah mempertanyakan kemampuan Ridwan Kamil berbicara kepada ketiga mahasiswa tersebut.
Mau jadi Gubernur Jawa Barat atau anggota partai atau pribadi @ridwankamil di zoom ini???" melihat suara komentar Sabil.
Baca Juga: Simak Cara Buat Takjil Bermodal Kopi Sachetan
"Saya secara sadar tahu bahwa 'maneh' itu tidak sopan dalam bahasa Sunda, terutama kepada orang tua, tetapi 'maneh' Baraya biasa menggunakan 'maneh' ka RK dan saya masih berpikir bahwa RK baik kepada pengikutnya," kata Sabil.
Sabil pun mengaku komentarnya dimaksudkan untuk mengkritik Ridwan Kamil.
Pasalnya, baju kuning Ridwan Kamil terkesan identik dengan partai politik tertentu.
Ridwan Kamil diketahui baru saja resmi bergabung dengan partai Golkar yang identik dengan warna kuning itu.
“Saya juga mengkritik RK yang memakai jaket kuning sebelum latihan,” ujarnya.
Sementara setelah komentar ini diposting, lanjut Sabil, banyak followers Ridwan Kamil di Instagram yang tidak setuju dan Sabil langsung melontarkan komentar negatif.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil langsung berkirim pesan ke sekolah tempatnya mengajar pijat.
“Kemudian RK DM mengirimkan IG sekolah saya untuk memperingatkan saya,” ujarnya. Akibatnya, Sabil dipecat sebagai guru DKV di dua sekolah yakni Pesantren Manbaul Ulum dan SMK Telkom.
Bahkan, ia mengaku mendapat kabar bahwa rekornya sebagai guru di Dapodik akan dihapus permanen dan terancam tidak bisa lagi mengajar di sekolah manapun.
Penjelasan oleh Ridwan Kamil
Ridwan Kamil menanggapinya, Rabu (15/3).
Saya dengan ini membuat pernyataan terkait berita yang juga mengejutkan saya, bahwa yayasan memecat seorang guru dari sebuah sekolah kejuruan karena kritik saya terhadap saya:
1. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik, meskipun terkadang keras.
Sudah ribuan review dan selalu saya respon dengan kalem dan kalem. Kadang dijawab dengan penjelasan ilmiah, kadang hanya candaan.
2. Mungkin karena yang memposting pesan yang menyinggung itu adalah seorang guru yang pesannya dapat dilihat/ditiru oleh siswanya,
maka pihak sekolah/yayasan mengambil tindakan tegas sesuai aturan sekolah tersebut untuk menjaga nama baik lembaga tersebut.
3. Oleh karena itu, setelah menerima pesan tersebut, saya menghubungi pihak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan hanya dinasehati dan diperingatkan, tidak perlu pemberitahuan.
4. Bagaimanapun juga, di era media sosial tanpa sensor ini, tanggung jawab kita sebagai orang tua, guru dan pemimpin tetap saling menasehati dalam kebaikan, kesabaran dan selalu bijak di media sosial.
Artikel Terkait
Segerombolan Gangster di Sidoarjo Meneror Dengan Acungan Samurai
Guru SMK Cirebon Kritik Ridwan Kamil di Media Sosial Hingga Dipecat, Ridwan Kamil: Itu Diluar Kewenangan Saya
2 Polisi Terdakwa Kasus Kanjuruhan Dinyatakan Bebas, Alasannya: Asap Tertiup Angin Keatas
Sekte Baby Garden Menggugat Netflix Dalam Penayangan In the Name of God A Holy Betrayal