Viral, Perjalanan Epik Biksu dari Thailand ke Candi Borobudur: Merayakan Waisak dengan Tekad Kuat

- Senin, 22 Mei 2023 | 20:32 WIB
Para biksu dalam perjalanan kaki menuju Candi Borobudur dalam rangka merayakan Waisak. ( https://www.youtube.com/watch?v=3gcR-dYG3Ew   )
Para biksu dalam perjalanan kaki menuju Candi Borobudur dalam rangka merayakan Waisak. ( https://www.youtube.com/watch?v=3gcR-dYG3Ew )

OURINDONESIA-Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan foto dan video yang berisi puluhan biksu yang sedang berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Biksu-biksu ini melakukan perjalanan kaki dalam rangkaian merayakan Waisak 2023, yang jatuh pada bulan Juni mendatang.

 

Ketua Tuan Internasional, Welly Widadi, mengatakan bahwa ritual ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Ritual ini seperti nampak tilas, dilakukan dari Thailand berjalan kaki menuju Malaysia, serta berjalan menuju Singapura. Dari Singapura, para biksu naik kapal feri menuju Batam. Kemudian dari Batam, mereka naik pesawat ke Jakarta. Setelah itu, dari Jakarta mereka langsung jalan kaki ke Candi Borobudur.

 Baca Juga: Kayu Manis: Ramuan Pedas Alami untuk Kesehatan dan Vitalitas

Menurutnya, 32 biksu yang berasal dari Indonesia, Thailand, dan Malaysia tersebut mulai berjalan sejak 2 bulan yang lalu. Meski perjuangan ribuan kilometer melintasi beberapa negara, Welly menyebut mereka tidak membawa uang dan hanya makan dua kali dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhan mereka. Para umat mudah di berbagai daerah yang dilewati biasanya secara sukarela menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi para biksu.

 

Bukan hanya dari kalangan umat Buddha, para biksu ini juga disambut hangat oleh beberapa umat beragama lainnya saat tiba di Karawang, misalnya. 32 biksu ini dijamu di salah satu pondok pesantren. Selain itu, perjalanan para biksu dari Jakarta ke Borobudur juga dikawal oleh Laskar Macan Ali Cirebon.

 

Menurutnya, 32 biksu tersebut melakukan ritual tu dong secara sukarela dan tanpa ada seleksi khusus. Dalam perjalanannya, Welly menuturkan bahwa tantangan terberat yang dihadapi para biksu ini adalah perubahan cuaca. Pasalnya, cuaca di beberapa negara yang dilalui mencapai 41 derajat Celsius. Namun, tekad kuat dan keyakinan para biksu ini membuat mereka mampu mengatasi tantangan tersebut. Kendati demikian, disediakan mobil ambulans atau mobil panitia yang mengikuti perjalanan para biksu ini.

 Baca Juga: Eksotisme Alam Kalimantan Timur: Keindahan Pulau Maratua dan Pulau Kakaban

Para biksu saat di perjalanan juga menghadapi berbagai tantangan fisik dan mental. Perjalanan jarak jauh dan perubahan cuaca ekstrem dapat memberikan tekanan yang besar pada tubuh mereka. Namun, dengan tekad kuat dan keyakinan yang tinggi, mereka berhasil mengatasi semua rintangan yang ada.

 

Selama perjalanan, para biksu ini menerima dukungan dan sambutan hangat dari masyarakat setempat dan umat beragama lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa upaya mereka dalam merayakan Waisak dan menjalankan ritual tu dong dihargai dan diapresiasi oleh komunitas yang lebih luas. Selain itu, kerja sama dengan Laskar Macan Ali Cirebon sebagai pengawal perjalanan juga memberikan perlindungan dan keamanan bagi para biksu.

 

Halaman:

Editor: Regga Dona

Sumber: Youtube Tribun Jateng

Artikel Terkait

Terkini

TGB Tanggapi Pidato Anies Baswedan

Selasa, 23 Mei 2023 | 12:00 WIB

Terpopuler

X