OURINDONESIA.COM - ChatGPT viral di media sosial karena bisa menjawab semua pertanyaan dari pengguna. Google memberi peringatan bagi para pemakai teknologi artificial intelligence (AI) tersebut.
ChatGPT adalah chatbot berbasis AI yang bisa melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya. Canggihnya, ChatGPT dapat memberi jawaban luwes ketika pemakainya menuliskan pertanyaan atau perintah dalam bentuk teks. Hal itu dimungkinkan berkat model bahasa transformer deep learning yang dikembangkan OpenAI. Model ini dilatih menggunakan banyak teks, serta mempelajari cara menjawab pertanyaan dan menghasilkan teks baru.
ChatGPT menggunakan informasi yang ada dalam model dan memproses input teks untuk memberikan jawaban terbaik. ChatGPT bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti membantu menjawab pertanyaan hingga membuat rekomendasi.
Warganet di media sosial sudah banyak yang menggunakan ChatGPT. Banyak yang terkejut dengan keluwesan jawaban yang diberikan teknologi AI tersebut.
Baca Juga: Hati-hati! Membakar Lilin Beraroma Bisa Mengancam Kesehatan
Kehadiran ChatGPT tidak semuanya berdampak positif. Seorang bos di Google mengecam ChatGPT karena memberikan jawaban yang 'meyakinkan tetapi sepenuhnya fiktif'.
"Jenis kecerdasan buatan yang sedang kita bicarakan [ChatGPT] kadang-kadang dapat menyebabkan sesuatu yang kita sebut halusinasi," kata pejabat teras Google, Prabhakar Raghavan.
"Ini kemudian diungkapkan sedemikian rupa sehingga sebuah mesin memberikan jawaban yang meyakinkan tetapi sepenuhnya fiktif," sambungnya.
Pria asal India itu berpendapat orang-orang harus waspada terhadap teknologi AI seperti ChatGPT. Google merugi ratusan juta dolar AS karena chatbot AI mereka, Bard, banyak memberikan jawaban yang salah.
Baca Juga: Sinopsis Unlocked, Filim Korea Terbaru yang Rilis di Netflix
"Model bahasa yang sangat besar di balik teknologi ini membuat manusia tidak mungkin memantau setiap perilaku sistem yang dapat dibayangkan," kata Raghavan.
"Namun kami ingin mengujinya dalam skala yang cukup besar sehingga pada akhirnya kami senang dengan metrik yang kami gunakan untuk memeriksa faktualitas tanggapan."
Google sedang mencari cara untuk mengintegrasikan AI ke dalam hasil pencariannya. Raksasa teknologi itu mencoba untuk bergerak cepat karena saingan berat mereka, Microsoft, telah bergerak untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam mesin pencarinya sendiri, Bing.
Baca Juga: 21 Februari 2023 Hari Pancake, Berikut Resep dan Cara Pembuatannya!